Blog berisi informasi pendidikan dan konten sejarah. Setiap detik yang berlalu adalah bagian dari sejarah.

Barang siapa belum pernah merasakan pahitnya menuntut ilmu walau sesaat, ia akan menelan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya - Imam Syafi'i

Rabu, 01 Juni 2022

KUNJUNGAN MGMP SEJARAH KOTA PEKANBARU "YUK MENGENAL CANDI MUARA TAKUS DAN MASJID JAMI AIR TIRIS" SITUS SEJARAH KABUPATEN KAMPAR


MGMP Guru Sejarah kota Pekanbaru mengadakan lawatan sejarah ke kabupaten Kampar Propinsi Riau pada  Sabtu 28 Mei 2022. Dalam lawatan ini guru-guru sejarah mengunjungi Komplek situs Candi Muara Takus terletak di Kecamatan XIII Koto Kampar dan Masjid Jam'i yang terletak di Kecamatan Air Tiris. Untuk lebih jelas mengenal 2 situs ini berikut artikel tentang Candi Muara Takus dan Masjid Jami di Kabupaten Kampar.

CANDI MUARA TAKUS

Candi Muara Takus merupakan situs peninggalan peradaban Buddha yang ada di pulau Sumatera dari masa kerajaan Sriwijaya yang lahir pada Abad ke 7. Bangunan ini terletak di Desa Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Situs ini berjarak kurang lebih 117 Kilometer dari Kota Pekanbaru atau jika ditempuh dengan waktu kurang lebih 3 jam dari pusat kota Pekanbaru. Di dalam komplek  situs Candi Muara Takus ini terdapat beberapa bangunan candi yaitu Candi Tua, Candi Bungsu, Stupa Mahligai serta Candi Palangka. Selain bangunan candi tersebut di dalam komplek candi kita juga bisa melihat gundukan yang diperkirakan sebagai tempat pembakaran tulang manusia. Sementara di luar situs ini terdapat pula bangunan-bangunan (bekas) yang terbuat dari batu bata, yang belum dapat dipastikan apakah sisa bangunan candi atau sebagai pembatas . Dilihat dari bentuk stupa, maka diperkirakan berasal dari seni India awal, yaitu mirip dengan anak bukit buatan yang berbentuk setengah lingkaran tertutup dengan bata atau timbunan dan diberi puncak meru. Stupa adalah ciri khas bangunan suci agama Budha. Komplek Situs Candi Muara Takus tidak jauh dari sungai kampar.




Candi Mahligai

Candi Mahligai atau dikenal juga dengan sebutan Stupa Mahligai, merupakan bangunan candi yang dianggap paling utuh. Bangunan ini terbagi atas tiga bagian, yaitu kaki, badan, dan atap. Stupa ini memiliki fondasi berdenah persegi panjang dan berukuran 9,44 m x 10,6 m, serta memiliki 28 sisi yang mengelilingi alas candi dengan pintu masuk berada di sebelah Selatan. dahulu bagian puncak menara terdapat batu dengan lukisan daun oval dan relief-relief sekelilingnya. Bangunan ini diduga mengalami dua tahap pembangunan. Dugaan in didasarkan pada kenyataan bahwa di dalam kaki bangunan yang sekarang terdapat profil kaki bangunan lama sebelum bangunan diperbesar.

Candi Tua 

Candi Tua atau Candi Sulung merupakan bangunan terbesar di antara bangunan lainnya di dalam situs Candi Muara Takus. Bangunan ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaki, badan, dan atap. Bagian kaki terbagi dua. Ukuran kaki pertama tingginya 2,37 m sedangkan yang kedua mempunyai ketinggian 1,98 m. Tangga masuk terdapat di sisi Barat dan sisi Timur yang didekorasi dengan arca singa. Lebar masing-masing tangga 3,08 m dan 4 m. Dilihat dari sisa bangunan bagian dasar mempunyai bentuk lingkaran dengan garis tengah ± 7 m dan tinggi 2,50 m. Ukuran fondasi bangunan candi ini adalah 31,65 m x 20,20 m. Fondasi candi ini memiliki 36 sisi yang mengelilingi bagian dasar. Bagian atas dari bangunan ini adalah bundaran. Tidak ada ruang kosong sama sekali di bagian dalam Candi Sulung. Bangunan terbuat dari susunan bata dengan tambahan batu pasir yang hanya digunakan untuk membuat sudut-sudut bangunan, pilaster-pilaster, dan pelipit-pelipit pembatas perbingkaian bawah kaki candi dengan tubuh kaki serta pembatas tubuh kaki dengan perbingkaian atas kaki. Berdasarkan penelitian tahun 1983 diketahui bahwa candi ini paling tidak telah mengalami dua tahap pembangunan. Indikasi mengenai hal ini dapat dilihat dari adanya profil bangunan yang tertutup oleh dinding lain yang bentuk profilnya berbeda.

Candi Bungsu

Candi Bungsu bentuknya tidak jauh beda dengan Candi Sulung. Hanya saja pada bagian atas berbentuk segi empat. Ia berdiri di sebelah barat Candi Mahligai dengan ukuran 13,20 x 16,20 meter. Di sebelah timur terdapat stupa-stupa kecil serta terdapat sebuah tangga yang terbuat dari batu putih. Bagian fondasi bangunan memiliki 20 sisi, dengan sebuah bidang di atasnya. Pada bidang tersebut terdapat teratai. Dalam tanah tersebut didapatkan tiga keping potongan emas dan satu keping lagi terdapat di dasar lubang, yang digores dengan gambar-gambar tricula dan tiga huruf Nagari. Di bawah lubang, ditemukan sepotong batu persegi yang pada sisi bawahnya ternyata digores dengan gambar tricula dan sembilan buah huruf. Bangunan ini dibagi menjadi dua bagian menurut jenis bahan yang digunakan. Kurang lebih separuh bangunan bagian Utara terbuat dari batu pasir, sedangkan separuh bangunan bagian selatan terbuat dari bata. Batas antara kedua bagian tersebut mengikuti bentuk profil bangunan yang terbuat dari batu pasir. Hal ini menunjukkan bahwa bagian bangunan yang terbuat dari batu pasir telah selesai dibangun kemudian ditambahkan bagian bangunan yang terbuat dari bata.

Candi Palangka 

Bangunan candi ini terletak di sisi timur Stupa Mahligai dengan ukuran tubuh candi 5,10 m x 5,7 m dengan tinggi sekitar dua meter. Candi ini terbuat dari batu bata, dan memiliki pintu masuk yang menghadap ke arah utara.

MASJID JAMI AIR TIRIS

Masjid jami air tiris didirikan pada tahun 1901. Masjid ini merupakan Masjid tertua yang ada di kabupaten Kampar.  Masjid ini dibangun menggunakan bahan dasar kayu. Masjid ini dibangun bertiang. Dengan dibangun bertiang maka sesuai fungsinya masjid ini bisa terhindar dari banjir luapan sungai Kampar. Keunikan Masjid ini walaupun dibangun dengan menggunakan kayu, namun untuk menghubungkan kayu-kayu tersebut tidak menggunakan paku. Pada awalnya masjid ini dibangun dengan atap daun, namun seiring perkembangan zaman, atap masjid ini diperbaiki menggunakan seng. Lokasi Masjid ini berada di Desa Tanjung Berulak, Dusun Pasar Usang, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar. Dulunya lokasi disekitar masjid ini merupakan lokasi pasar yang berada ditepian sungai kampar, tempat persinggahan pedagang yang melakukan transaksi dagang dari wilayah Sumatera Barat sampai ke Kerajaan Siak Sri  Indrapura.




Share:
Lokasi: 8JPR+CQ9, Muara Takus, Kec. XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau 28453, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Guru Sejarah Muda. Diberdayakan oleh Blogger.