Blog berisi informasi pendidikan dan konten sejarah. Setiap detik yang berlalu adalah bagian dari sejarah.

Barang siapa belum pernah merasakan pahitnya menuntut ilmu walau sesaat, ia akan menelan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya - Imam Syafi'i

Minggu, 12 Juni 2022

MEMAHAMI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI BERSAMA CALON GURU PENGGERAK DAN KOMUNITAS MGMP SEJARAH KOTA PEKANBARU

Pada hari sabtu tanggal 11 November 2022 komunitas guru sejarah SMA Negeri dan Swasta Pekanbaru melaksanakan kegiatan belajar dan diskusi tentang materi pembelajaran berdiferensiasi bersama Calon guru penggerak di SMA Negeri Olahraga Provinsi Riau. Materi ini disampaikan oleh Nono Suganda, S.Pd calon guru penggerak angkatan 4 Kota Pekanbaru. Berikut rangkuman kegiatan tersebut :

KONTEN MATERI YANG DIPELAJARI :

Apa itu pembelajaran berdiferensiasi?

          Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid dirancang untuk mendukung semua murid dikelas kita. Keputusan-keputusan tersebut dibuat berkaitan dengan :

  1. Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas.
  2. Bagaimana guru  merespon kebutuhan murid.
  3. Bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras mencapai tujuan belajar yang tinggi.
  4. Manajemen kelas yang efektif
  5. Penilaian berkelanjutan.

 Bagaimana merespon dan mengidentifikasi kebutuhan murid?

          Menurut Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul how to differentiate instruction in mixed ability classroom menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek. Ketiga aspek tersebut adalah:

  1. Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi baru. Sebuah tugas yang mempertimbangkan tingkat kesiapan murid akan membawa murid keluar dari zona nyaman mereka, namun dengan lingkungan belajar yang tepat dan dukungan yang memadai, mereka tetap dapat menguasai materi baru tersebut. Alat yang disebut equalizer yang diperkenalkan oleh tomlinson untuk mengidentifikasi kesiapan belejar murid(tomlinson, 2001) 
  2. Minat Murid merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri.
  3. Profil belajar mengacu pada cara-cara bagaimana kita sebagai individu paling baik belajar. Tujuan dari mengidentifikasi atau memetakan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara natural dan efisien. Profil belajar juga berkaitan dengan gaya belajar. Secara umum gaya belajar ada tiga, yaitu: Visual: belajar dengan melihat (misalnya melalui materi yang berupa gambar, menampilkan diagram, power point, catatan, peta, graphic organizer ); Auditori: belajar dengan mendengar (misalnya mendengarkan penjelasan guru, membaca dengan keras, mendengarkan pendapat  saat berdiskusi, mendengarkan musik); Kinestetik: belajar sambil melakukan (misalnya bergerak dan meregangkan tubuh, kegiatan hands on, dsb). 
Bagaimana Strategi mendiferensiasi pembelajaran?

  1. Strategi Konten yaitu terkait materi pengetahuan, konsep,  dan keterampilan yang perlu  dipelajari murid berdasarkan  kurikulum dilakukan dengan membedakan  pengorganisasian, membedakan format  penyampaian
  2. Strategi Proses yaitu kegiatan yang  memungkinkan murid  berlatih dan memahami  konten, membedakan proses  yang harus dijalani oleh  murid.
  3. Strategi Produk yaitu bukti yang menunjukkan apa  yang murid telah pahami dilakukan dengan membedakan dan  memodifikasi produk  sebagai hasil belajar  murid, hasil latihan,  penerapan, dan  pengembangan apa  yang telah dipelajari.

RESPON GURU SEJARAH TERHADAP PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI 

" Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang efektif untuk diterapkan Dalam kelas yang terdiri Dari berbagai macam siswa dengan minat belajar nya masing masing" GIRI HANDITO _ SMAN 5 PEKANBARU
"Tujuan pembelajaran diferensiasi.sebenarnya secara tdk langsung sudah terapkan dgn membawa anak ke alam pikiran nya dgn apa yg sdh kita ajarkan.dan mereka jg bisa memberi pendapat sesuai dgn pemikiran mereka" NOVA _ SMAN 3 PEKANBARU 
"Bermanfaat sekali, metode yg sering kita gunakan tapi tdk tahu kalau itu adalah merdeka belajar, dg adanya penjelasan ini saya paham dg pembelajaran berdiferensiasi"  YANTI YULFINA_SMA NEGERI OLAHRAGA 
FOTO-FOTO KEGIATAN







Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Guru Sejarah Muda. Diberdayakan oleh Blogger.