Program ini bertujuan untuk :
- Membangun rasa peduli terhadap kebersihan bagi semua warga
sekolah
- Menjaga kebersihan dilingkungan sekolah dengan melakukan
pembiasaan buang sampah ditempat sampah
- Mendorong kreatifitas murid untuk membuang sampah pada
tempatnya kemudian membuat program keberlanjutan terkait pengelolaan
sampah (daur ulang)
A. PERISTIWA (FACT)
LATAR BELAKANG
“Pendidikan diartikan sebagai tuntunan dalam hidup tumbuhnya
anak-anak; menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
manusia maupun sebagai anggota masyarakat” (Ki Hajar Dewantara). Sesuai dengan filosofi kihajar dewantara maka
perlu rasanya kita melakukan pembiasaan kepada murid untuk menjaga kebersihan
dimana saja berada, Hal ini bisa dimulai dari lingkungan sekolah.
Program Tanjak Merah (Terampil dan Bijak Merapikan Sampah)
adalah sebuah progam yang mendorong murid untuk terbiasa membuang sampah pada
tempatnya, kemudian juga mendorong murid untuk kreatif dalam mendaur ulang
sampah agar bernilai guna. Murid dilibatkan serta dalam mengkampanyekan Program
"Tanjak Merah". Murid diberikan kebebasan dalam menyampaikan ide
tentang upaya meningkatkan kebersihan, ide ini bisa mereka buat dalam bentuk
Slogan Kebersihan atau disampaikan kepada guru. Murid juga didorong untuk mampu
berkreatifitas mendaur ulang sampah agar bernilai guna sesuai dengan kreatiftas
mereka masing dan murid juga dilibatkan sebagai pengurus dan pengelola Program
Tanjak Merah.
Program Tanjak Merah akan dikembangkan di SMA Negeri Olahraga
Provinsi Riau. Sekolah ini memiliki karakteristik sekolah untuk pembinaan para
atlit Berdasarkan
observasi di SMA Negeri Olahraga Provinsi Riau ditemukan bahwa :
1.
Pengelolaan sampah kurang efktif
2.
Rendahnyakepedulian warga sekolah
terhadap lingkungan yang bersih
3.
Sampah Organik dan an organic tidak
dipilah dan tidakada proses daur ulang
Inilah
alasan Aksi nyata ini di lakukan untuk mewujudkan langkah pengelolaan program
yang berdampak pada murid dengan berbasis pemetaan aset sekolah menggunakan
model BAGJA Yang dilakukan guna
memastikan sebuah program yang berdampak pada murid. Sehingga bisa menjadi
langkah konkrit keterlibatan sebagai pemimpin dalam pengembangan sekolah.
Selain
itu alasan utama dibalik program ini adalah pada terwujudnya lingkungan sekolah
yang bersih yang mendorong perkembangan murid secara holistik, murid yang
bahagia dan juga memiliki nilai – nilai pribadi yang unggul, berbudaya serta
memiliki karakter profil pelajar pancasila.
KERANGKA BAGJA PROGRAM TANJAK
MERAH (TERAMPIL DAN BIJAK MERAPIKAN SAMPAH)
BUAT PERTANYAAN :
- Bagaimana Cara agar Warga sekolah memiliki kebiasaan baik
dalam mengelola sampah, memiliki kebiasaan baik untuk membuang sampah,
serta mendaur ulang sampah
- Bagaimana Program yang tepat untuk menciptakan lingkungan
sekolah yang bersih
AMBIL PELAJARAN :
- Meminta pandangan dan masukan murid tentang kebersihan
linkungan sekolah (Suara)
- Menawarkan kepada murid tentang rancangan program Tanjak
Merah (Pilihan)
- Menerima usulan dan masukan murid yang baus terhadap program
tanjak merah dan menerapakan nya dalam program (kepemilikan)
GALI MIMPI
- Melihat pelaksanaan
awal program tanjak merah dan melibatkan murid dalam sosialisasi program
JABARKAN RENCANA
- Berkoordinasi dan melibatkan bagian prasarana sekolah dalam
menyediakan tempat sampah yang layak
- Mulai sosialisasi Kegiatan tanjak merah(Terampil dan bijak
merapikan sampah) diawali dengan sosialisasi untuk membuang sampah pada
tempatnya
- Melakukan pengawasan berjalanya program.
- Melanjutkan dengan program daur ulang.
ATUR EKSEKUSI
- Eavaluasi Program Tanjak merah dengan mengamati proses
keterlibatan warga sekolah dalam Program ini
HASIL
AKSI NYATA YANG DILAKUKAN
B. PERASAAN (FEELING)
Perasaan saat merencanakan aksi nyata
program yang berdampak pada murid ini adalah
merasa tertantang karena program ini harus menekankan pada aspek dampak
langsung pada diri murid misalnya kepedulian, gotong royong, mandiri, dan aspek
lain, literasi, keimanan,
kedispilinan,dan kemampuan kepemimpinan bisa menjadi bekal murid untuk
kehidupan yang lebih baik sebagai individu maupun anggota masyarakat. Perasaan
saat program ini terlaksana perasaan bahagia dan juga optimis dengan pencapaian
program dengan pencapaian program yang sudah berjalan, terlaksananya program
ini tidak terlepas dari kolaborasi semua pemangku kepentingan terutama murid
yang sangat antusias terlibat dalam program dan rekan dari UKS, tenaga kebersihan guru, dan semua warga
sekolah mengkoordinir kegiatan. Saya pun bertambah antusias terlibat dalam
program baik dari murid dan seluruh pemangku kepentingan di sekolah. Dengan
respon yang baik dari warga sekolah terutama murid membuat saya ingin terus
terlibat dalam pengelolaan program ini agar lebih baik lagi ke depannya dan
dengan harapan dapat terus berkelanjutan.
C. PEMBELAJARAN (FINDING) YANG DI
DAPAT DARI PELAKSANAAN AKSI NYATA.
Pembelajaran yang di
dapatkan dari aksi nyata adalah terwujudnya Program Tanjak Merah terampil dan
bijak merapikan sampah adalah dengan program ini lingkungan sekolah menjadibersih, semua warga
sekolah memahami pentingnya membuang sampah pada tempatnya ini mendorong nilai-nilai pembelajaran serta jiwa kepemimpinan, gotong royong, dan
menjadi murid yang mandiri, gotong royong dan dapat mengekspresikan minatnya
maupun potensinya pada akhirnya besar harapan saya bahwa program ini akan bisa
mewujudkan profil pelajar pancasila.
Dari
aksi nyata ini saya mendapatkan banyak pelajaran penting, yaitu bagaimana saya
menyusun dan mengelola sebuah program yang berdampak pada murid dengan pemetaan
aset model BAGJA. Selain itu saya menyadari pentingnya kolaborasi antar
pemangku kepentingan untuk suksesnya program ini. Saya juga belajar bahwa peran
guru tidak terbatas pada pembelajaran di dalam kelas saja namun harus peduli
dan ikut terlibat dalam mengelola program yang berdampak pada murid.
D. PENERAPAN KEDEPAN (FUTURE)
RENCANA PERBAIKAN UNTUK PELAKSANAAN DI MASA DEPAN
Rencana
perbaikan ke depan yaitu dapat melibatkan semua kelas untuk mewujudkan
lingkungan sekolah yang bersih dan mampu memanfaatkan sampah menjadi bernilai
guna serta menjadi wadah pengembangan
minat murid selain itu kedepannya perlu pembagian kerja yang terkoordinir murid
dapat bekerjasama dengan wali kelas sebagai bentuk dukungan untuk menambah
semangat anak menampilkan kreatifitasnya dalam menciptakan ruang ide kreatif
dengan tetap peduli pada lingkungan. Selain itu perlu peningkatan kolaborasi
wali kelas dan murid dalam hal ini murid butuh pendampingan dan bimbingan dari
wali kelas pada saat melakukan kegiatan agar program dapat berjalan sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan.
FOTO-FOTO
AKSI NYATA
0 komentar:
Posting Komentar