Blog berisi informasi pendidikan dan konten sejarah. Setiap detik yang berlalu adalah bagian dari sejarah.

Barang siapa belum pernah merasakan pahitnya menuntut ilmu walau sesaat, ia akan menelan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya - Imam Syafi'i

Selasa, 12 Juli 2022

PROGRAM TANJAK MERAH (TERAMPIL DAN BIJAK MERAPIKAN SAMPAH)

 Program ini bertujuan untuk :

  • Membangun rasa peduli terhadap kebersihan bagi semua warga sekolah
  • Menjaga kebersihan dilingkungan sekolah dengan melakukan pembiasaan buang sampah ditempat sampah
  • Mendorong kreatifitas murid untuk membuang sampah pada tempatnya kemudian membuat program keberlanjutan terkait pengelolaan sampah (daur ulang)

 

A.       PERISTIWA (FACT)

LATAR BELAKANG

     “Pendidikan diartikan sebagai tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak; menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat” (Ki Hajar Dewantara).  Sesuai dengan filosofi kihajar dewantara maka perlu rasanya kita melakukan pembiasaan kepada murid untuk menjaga kebersihan dimana saja berada, Hal ini bisa dimulai dari lingkungan sekolah.

     Program Tanjak Merah (Terampil dan Bijak Merapikan Sampah) adalah sebuah progam yang mendorong murid untuk terbiasa membuang sampah pada tempatnya, kemudian juga mendorong murid untuk kreatif dalam mendaur ulang sampah agar bernilai guna. Murid dilibatkan serta dalam mengkampanyekan Program "Tanjak Merah". Murid diberikan kebebasan dalam menyampaikan ide tentang upaya meningkatkan kebersihan, ide ini bisa mereka buat dalam bentuk Slogan Kebersihan atau disampaikan kepada guru. Murid juga didorong untuk mampu berkreatifitas mendaur ulang sampah agar bernilai guna sesuai dengan kreatiftas mereka masing dan murid juga dilibatkan sebagai pengurus dan pengelola Program Tanjak Merah.

     Program Tanjak Merah akan dikembangkan di SMA Negeri Olahraga Provinsi Riau. Sekolah ini memiliki karakteristik sekolah untuk pembinaan para atlit Berdasarkan observasi di SMA Negeri Olahraga Provinsi Riau ditemukan bahwa :

1.    Pengelolaan sampah kurang efktif

2.    Rendahnyakepedulian warga sekolah terhadap lingkungan yang bersih

3.    Sampah Organik dan an organic tidak dipilah dan tidakada proses daur ulang

Inilah alasan Aksi nyata ini di lakukan untuk mewujudkan langkah pengelolaan program yang berdampak pada murid dengan berbasis pemetaan aset sekolah menggunakan model BAGJA  Yang dilakukan guna memastikan sebuah program yang berdampak pada murid. Sehingga bisa menjadi langkah konkrit keterlibatan sebagai pemimpin dalam pengembangan sekolah.

Selain itu alasan utama dibalik program ini adalah pada terwujudnya lingkungan sekolah yang bersih yang mendorong perkembangan murid secara holistik, murid yang bahagia dan juga memiliki nilai – nilai pribadi yang unggul, berbudaya serta memiliki karakter profil pelajar pancasila.

KERANGKA BAGJA PROGRAM TANJAK MERAH (TERAMPIL DAN BIJAK MERAPIKAN SAMPAH)

BUAT PERTANYAAN :

  1. Bagaimana Cara agar Warga sekolah memiliki kebiasaan baik dalam mengelola sampah, memiliki kebiasaan baik untuk membuang sampah, serta mendaur ulang sampah
  2. Bagaimana Program yang tepat untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih

AMBIL PELAJARAN :

  1. Meminta pandangan dan masukan murid tentang kebersihan linkungan sekolah (Suara)
  2. Menawarkan kepada murid tentang rancangan program Tanjak Merah (Pilihan)
  3. Menerima usulan dan masukan murid yang baus terhadap program tanjak merah dan menerapakan nya dalam program (kepemilikan)

GALI MIMPI

  1. Melihat pelaksanaan awal program tanjak merah dan melibatkan murid dalam sosialisasi program

JABARKAN RENCANA

  1. Berkoordinasi dan melibatkan bagian prasarana sekolah dalam menyediakan tempat sampah yang layak
  2. Mulai sosialisasi Kegiatan tanjak merah(Terampil dan bijak merapikan sampah) diawali dengan sosialisasi untuk membuang sampah pada tempatnya
  3. Melakukan pengawasan berjalanya program.
  4. Melanjutkan dengan program daur ulang.

ATUR EKSEKUSI

  1. Eavaluasi Program Tanjak merah dengan mengamati proses keterlibatan warga sekolah dalam Program ini

 

HASIL AKSI NYATA YANG DILAKUKAN

B.       PERASAAN (FEELING)

Perasaan saat merencanakan aksi nyata program yang berdampak pada murid ini adalah  merasa tertantang karena program ini harus menekankan pada aspek dampak langsung pada diri murid misalnya kepedulian, gotong royong, mandiri, dan aspek lain, literasi, keimanan,  kedispilinan,dan kemampuan kepemimpinan bisa menjadi bekal murid untuk kehidupan yang lebih baik sebagai individu maupun anggota masyarakat. Perasaan saat program ini terlaksana perasaan bahagia dan juga optimis dengan pencapaian program dengan pencapaian program yang sudah berjalan, terlaksananya program ini tidak terlepas dari kolaborasi semua pemangku kepentingan terutama murid yang sangat antusias terlibat dalam program dan rekan dari  UKS, tenaga kebersihan guru, dan semua warga sekolah mengkoordinir kegiatan. Saya pun bertambah antusias terlibat dalam program baik dari murid dan seluruh pemangku kepentingan di sekolah. Dengan respon yang baik dari warga sekolah terutama murid membuat saya ingin terus terlibat dalam pengelolaan program ini agar lebih baik lagi ke depannya dan dengan harapan dapat terus berkelanjutan.

 

C.       PEMBELAJARAN (FINDING) YANG DI DAPAT DARI PELAKSANAAN AKSI NYATA.

     Pembelajaran yang di dapatkan dari aksi nyata adalah terwujudnya Program Tanjak Merah terampil dan bijak merapikan sampah adalah dengan program ini  lingkungan sekolah menjadibersih, semua warga sekolah memahami pentingnya membuang sampah pada tempatnya  ini mendorong nilai-nilai pembelajaran  serta jiwa kepemimpinan, gotong royong, dan menjadi murid yang mandiri, gotong royong dan dapat mengekspresikan minatnya maupun potensinya pada akhirnya besar harapan saya bahwa program ini akan bisa mewujudkan profil  pelajar pancasila.

     Dari aksi nyata ini saya mendapatkan banyak pelajaran penting, yaitu bagaimana saya menyusun dan mengelola sebuah program yang berdampak pada murid dengan pemetaan aset model BAGJA. Selain itu saya menyadari pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk suksesnya program ini. Saya juga belajar bahwa peran guru tidak terbatas pada pembelajaran di dalam kelas saja namun harus peduli dan ikut terlibat dalam mengelola program yang berdampak pada murid.

D.       PENERAPAN KEDEPAN (FUTURE) RENCANA PERBAIKAN UNTUK PELAKSANAAN DI MASA DEPAN

     Rencana perbaikan ke depan yaitu dapat melibatkan semua kelas untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih dan mampu memanfaatkan sampah menjadi bernilai guna  serta menjadi wadah pengembangan minat murid selain itu kedepannya perlu pembagian kerja yang terkoordinir murid dapat bekerjasama dengan wali kelas sebagai bentuk dukungan untuk menambah semangat anak menampilkan kreatifitasnya dalam menciptakan ruang ide kreatif dengan tetap peduli pada lingkungan. Selain itu perlu peningkatan kolaborasi wali kelas dan murid dalam hal ini murid butuh pendampingan dan bimbingan dari wali kelas pada saat melakukan kegiatan agar program dapat berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

FOTO-FOTO AKSI NYATA

 







   

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Guru Sejarah Muda. Diberdayakan oleh Blogger.