Blog berisi informasi pendidikan dan konten sejarah. Setiap detik yang berlalu adalah bagian dari sejarah.

Barang siapa belum pernah merasakan pahitnya menuntut ilmu walau sesaat, ia akan menelan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya - Imam Syafi'i

Sabtu, 20 Februari 2021

ZAMAN BATU

Batu adalah senjata yang paling awal digunakan umat manusia dalam mempertahankan hidupnya. Penggunaan batu pada zaman dahulu menjadi lompatan pengunaan peralatan modern yang saat ini digunakan manusia. Dengan adanya peninggalan batu dalam bentuk alat kebudayaan maka perkembangan manusia prasejarah mengenal istilah zaman batu. Zaman Batu adalah zaman ketika manusia membuat alat-alat kebudayaan dari batu di samping kayu dan tulang. Kebudayan zaman batu terjadi sebelum manusia mengenal peralatan-peralatan yang terbuat dari logam.  Dilihat dari benda peninggalan yang dihasilkan, sejarah mencatat Zaman Batu yang masuk dalam masa prasejarah/praaksara dapat diperiodisasikan menjadi beberapa bagian yaitu; Zaman Batu Tua (Palaeolitikum), Zaman Batu Tengah (Mesolitikum), Zaman Batu Muda (Neolitikum) dan Zaman Batu Besar (Megalitikum).

1.    Zaman Batu Tua (Palaeolitikum)

Zaman Batu Tua atau dikenal dengan istilah paleolitikum. Paleolitikum berasal dari bahasa yunani yaitu Paleo artinya tua dan Lithos artinya batu. Pada zaman ini ditandai dengan alat-alat batu buatan manusia yang dihasilkan masih kasar, tidak diasah atau dihaluskan.  Pada zaman ini manusia hidup dengan mengumpulkan makanan (food gathering) dan berpindah dari satu tempat ketempat lain (nomaden) untuk mempertahankan hidupnya. Di Indonesia terdapat dua kebudayaan yang dianggap menjadi peninggalan zaman Batu Tua, yaitu:

- Kebudayaan Pacitan (Pithecanthropus).

Kebudayaan pacitan ditemukan oleh G.H.R. von Koenigswald dan M.W.F. Tweedie. Alat-alat yang dihasilkan antara lain kapak genggam atau kapak perimbas (golongan chopper atau pemotong).

Sumber Foto : https://cerdika.com/kebudayaan-pacitan/
- Kebudayaan Ngandong, Blora (Homo Wajakensis dan Homo Soloensis)

Kebudayan ngandong ditemukan oleh seorang ahli yang bernama Ter Haar sekitar tahun 1931. Alat-alat yang dihasilkan terbuat dari dari tulang binatang atau tanduk rusa  berukuran besa dan flakes (alat serpih)  dari batu chalcedon yang digunakan untuk mengupas makanan.

2.    Zaman Batu Tengah (Mesolitikum)

Zaman Batu tengah atau disebut mesolithikum. Mesolithikum berasal dari kata mesos artinya tengah dan Lithos artinya batu. Zaman Batu Tengah memiliki Ciri-ciri yaitu masyarakatnya masih  Nomaden atau berpindah-pindah tempat dan mengumpulkan makanan (food gathering). Alat-alat yang dihasilkan boleh dikatakan sama dengan zaman Palaeolitikum yaitu alat-alat batu yang masih kasar. Peninggalan Zaman Batu tengah atau disebut mesolithikum  ditandai dengan ditemukan bukit-bukit kerang di pinggir pantai yang disebut Kjokkenmoddinger diperkirakan sejarawan sebagai tumpukan sampah makanan atau sampah dapur manusia pada masa itu. Peninggalan ini banyak ditemukan di sumatera bagian Utara. 

Sumber Gambar : https://www.tempatwisata.pro/wisata/Bukit-Kerang

Selain itu juga ditemukan alat-alat peninggalan berupa kapak genggam (pebble), kapan pendek (hache courte),alat pipisan (batu-batu penggiling) dan kapak-kapak dari batu kali yang dibelah. Alat-alat tersebut banyak ditemukan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Flores.  Pada zaman ini manusia menjadikan gua-gua sebagai tempat berdiam sementara, hal ini ditandai dengan penemuan Abris sous roche. Abris sous roche adalah gua yang berbentuk ceruk pada karang yang dipakai sebagai rumah atau tempat tinggal sementara. Manusia pendukung kebudayaan Mesolitikum adalah bangsa Papua Melanosoid.

Masih Berlanjut ....

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Guru Sejarah Muda. Diberdayakan oleh Blogger.